"BIAR GA FUTUR DAN INSECURE"
#Shining (Sharing Inspiring)
"BIAR GA FUTUR DAN INSECURE"
- Ustadz Zaky A. Rivai -
📝 @amalsholehdotcom @tulisanensa
Assalammu'alaikum temen temen gue mau sharing lagi nih dan kebetulan materi ini ini relate banget sama gue apalagi ditengah pandemi kek gini dan jauh dari temen temen yang MasyaAllah jadi gampang future ditambah suka banget liat story jadi makin insecur wkwkwkkw. Dari dulu gue insecur mulu dah astagfirullah, tapi kadang gue besyukur insecure bikin gue semangat lagi jadi lebih baik terus makin bersyukur dari apa yang gue punya.
Jadi langsung aja ke materi yang gue dapetin dari kajian kemarin, yuk disimak
Meskipun dalam keadaan pandemi, semoga kita selalu ingin berkegiatan positif dan istiqomah dalam mencari ilmu. Karena dalam kondisi yang apa apa online gini kajian tuh banyak mudah gratis juga jadi ini menjadi kesempatan buat kita buat terus banyak mencari ilmu dari banyak orang orang hebat. Jadi banyak hikmah kan ya dari pandemi ini kalo kita bisa melihat dari perspktif yang positif saat pandemi ini.
Ngomongin futur dalam Islam, setiap dari kita pasti mengalami iman yang naik dan turun. Futur itu kaya batre yang lowbatt, ketika batre ini lemah tentu harus di charge. Sebagaimana hati kita, yang mulai terasa indikator, tandanya seperti ibadah tidak khusyu, shalat tapi pikiran kemana-mana, dzikir tetapi pikiran tidak ke Allah, orientasi ibadah bukan kepada Allah tapi ada yang lain atau berharap kepada selain Allah, ini tanda futurnya diri kita.
Kita tau tandanya kapan kita futur, maka harus segera mencari powerbank untuk nge-charge. Nge-charge iman itu bisacdi masjid, dengan bergabung di majelis ilmu, dengan bertemu, bercengkrama dengan orang-orang sholeh / ingin sholeh. Terus mencoba merenungkan segala yang Allah ciptakan, banyak hal yang bisa kita renungi dan ambil hikmahnya. Sehingga kefuturan iman kita itu akan segera teratasi.
Setiap ahli ibadah pun pasti ada waktu dimana imannya lemah, lengah dan bosen. Dan mereka akan segera melakukan refreshing dengan membaca atau menikmati karya sastra, supaya mendapatkan inspirasi lagi. Karna, Insting sastra itu bisa membuat kita lebih fresh lagi, itu salah satu cara.
Kita ini ketemu sama nabi gapernah, tapi ga ngerasa takut dengan neraka dan sifat munafik lah yang bisa jadi ada di dalam diri kita.
Perbedaan orang beriman, ketika menyadari dirinya futur, dia langsung berlari mendekatkan diri kepada Allah, ini bedanya orang beriman dengan yang lain. Perasaan futur itu wajar, namun, ketika mulai disadari, Apakah kita langsung menjemput kedekatan kita kepada Allah? Kalo ada temen yang ngajak maksiat? Yaudah tinggalin, itu temen yang toxic. Sangat penting untuk mencari lingkungan yang satu frekuensi, yang makin mendekatkan diri kepada Allah. Supaya memperbaharui ruhiyah dan spiritual, diperlukan temen-temen yang mendekatkan diri kepada Allah. Kalo ada orang yang ga bikin kita maju dan positif vibes, sebaiknya ganti circle baru. Dekatkan diri pada circle yang dekat dengan Allah.
Kita diciptakan sebagai manusia untuk bergaul, berbaur dan tidak mungkin pasif. Kita pasti bergaul dengan yang kurang baik, tapi tinggal bagaimana kita memilih dan bisa mengajak ke arah yang lebih baik. Tetapi masalahnya, bergaul dengan orang-orang baik, tidak melulu enak.
"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas." (QS. Al-Kahf 18: Ayat 28)
Memang berat bersama orang-orang seperti itu, emang kadang rada-rada ngeselin, kadang bercandain itu suka dianggap serius. Ini tantangannya, maka perlu intensitas menjaga circle dengan orang-orang yang benar agar termotivasi, supaya ga insecure dan berada di jalan yang benar. Insecure itu hadir karna tidak bisa menemukan potensi diri kita sendiri, semakin besar rasa insecure karena tidak berani memulai pembicaraan, selalu merasa kita itu dibawah si fulan, padahal kenapa ga nanya duluan agar belajar, terus minta tips & tricknya, kalopun ga sama atau lebih, setidaknya kita menambah wawasan.
Setiap yang hadir kepada kita,
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5-6)
Kesulitan yang hadir kepada kita, tidak akan melebihi dari kapasitas dan kemampuan kita.
Jadi kesimpulan nya adalah
TIPS BIAR GA FUTUR DAN INSECURE :
1. Cari circle yang baik dan memotivasi agar jauh lebih baik dan maju lagi.
2. Mengenali potensi diri kita, tanya ke circle, orangtua, dan lihat apa yang kita senangi juga semangat melakukannya.
3. Berorganisasi agar menumbuhkan dan meningkatkan kapasitas diri, cepat atau lambat bisa mengasah kemampuan kita. Dengan berorganisasi, bisa bertemu dan bermusyawarah agar merumuskan sesuatu disitu.
4. Tetap berada di majelis ilmu dan ikhlas didalamnya, orientasikan kepada Allah, pertimbangannya itu apakah bisa mendekatkan diri kepada Allah atau menjauhkan diri kepada Allah?
Beberapa pertanyaan
1. Bagaimana mengindikasikan kita ini termasuk orang yang istidraj atau bukan?
Istidraj itu nikmat yang diangsurkan dari akhirat ke dunia, dan hukumannya nanti Allah timpakan di akhirat. Misal, ibadah shalat wajib telat, dzikir ga pernah, ibadah sunnah gaada, tilawahnya gaada, tapi ko dapet dan dimudahkan terus urusan kita, rezeki melimpah, bahkan maksiat kita seperti dimudahkan. Kalo dihitung, rasanya masih banyakan maksiat daripada ibadah, itu bisa jadi indikasi kita itu istidraj. Maka, segeralah mendekatkan diri kepada Allah, meminta petunjuk kepada Allah, dan terus bersyukur kepada Allah, mohon ampun kepada Allah. Ikuti apa yang sudah kita dapatkan, ikuti dengan beramal sholeh.
2. Ketika teman shalih sudah tidak lagi satu circle atau pindah, membuat diri terasa jauh dan nambah futur juga insecure bagaimana mengatasinya?
Kalo kita berharap sama manusia, tentu akan menjadi kecewa. Jadikan teman dan sahabat untuk menjadi wasilah saja, sehingga tidak akan futur bila mereka tidak ada. Punya teman itu sebanyak-banyaknya, karna masuk surga itu ga asik sendirian, makannya harus ramean. Perbanyak bacaan buku yang memotivasi, filter media sosial kita di kondisikan supaya memfollow positif vibes, kita biasakan.
Ingin istiqomah? Caranya dengan memaksakan. Tidak akan ada keistiqomahan kalo kita tidak memaksakan.
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 69)
3. Ketika kaku memulai mendekatkan diri dengan orang-orang shalih, sebaiknya apa yang dilakukan?
Diibaratkan kanebo, kalo kering dia kaku, kalo disiram itu akan melunak kan? Nah sama halnya dengan kita, kalo kita terus siram diri kita dengan memulai mendekat terus maka diri kita ini akan melunak dan bisa dekat dengan mereka. Ruh kita itu akan bersama dengan ruh-ruh yang dekat dengan kita. Mulai terbuka dengan mereka, jadilah manusia yang seperti gelas yang kosong, bersedia diisi dengan air. Kemudian menyaringnya dengan mengisi terus, semakin kita mencari kebenaran, insya Allah yang kotor akan tersingkir, yang bersih akan hadir. Entah itu dengan merutinkan sedekah atau berbagi, berdoa selalu agar diluruskan dan selalu berada di jalan yang benar, jaga diri kita dengan menjaga dzikir pagi dan petang kita.
Insya Allah ketika kita mengaitkan Allah dalam segala urusan, insya Allah Allah yang akan membereskan semua urusan kita.
Wallahu'alam,
Jazakumullah Khayr sudah membaca, semoga menambah semnagat kita untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah.
Wassalammu'alaikum
IKUTI #SHINING (SHARING INSPIRING SETIAP SENIN DAN KAMIS)
Lebih lengkapnya? Bisa lihat sendiri di YouTube AmalSholeh TV yaaa!
Yuk beramal di https://www.amalsholeh.com🤗
Semoga, setiap kita dimudahkan Allah untuk mengamalkan dan men-share ilmu ini, aamiin.
Komentar
Posting Komentar