Nolak Childfree = Close Minded?
Nolak Childfree = Close Minded?
Beberapa waktu ramai bahasan childfree yang bermula dari opini influencer. Kira-kira nih apa iya kalau kita nolak opini childfree lantas kita disebut ga open minded?
Childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada orang yang memilih tidak mau memiliki anak setelah menikah. Childfree telah menjadi trend di negara-negara Barat yang menjadikan pilihan childfree dari alasan paham materialisme.
Gitasav menjadi trending topic di Twitter karena komentarnya yang mengatakan bahwa tidak memiliki anak atau childfree adalah resep awet muda. "Not having kids is indeed natural aging. Y̶o̶u̶ I can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when y̶o̶u̶ I finally got wrinkles, y̶o̶u̶ I have the money to pay for botox," ujar Gita.
Apa yang mendasari childfree, pengen awet muda, anak itu beban, investasi yang ga logis. Ketika kita ga setuju “lo close minded” padahal mereka sendiri yang ga open minded.
Kenapa orang childfree menganggap anak sebagai beban? tidakkah kemudian mereka berpikir bahwa mereka lahir dari orang yang tidak childfree?
Dengan value kita bisa membuat stratifikasi. Sejauh mana kita menghargai sesuatu tergantung sejauh mana kita punya sistem nilai. Dalam peradaban ada 5 hal yang bisa menjadikan sesuatu beban atau value, tergantung sudut pandangnya.
human resource/ human capital (populasi)
natural resource (alam)
technology, atau knowledge
social capital (masyarakat)
bagaimana mereka terhubung satu sama lain dengan konstitusi (hukum)
Orang berpikir punya anak ga worth it karena mengkorelasikan dengan sistem yang buruk, secara konstitusi, masyarakat, dll influencing ini menjadikan dia berpikir anak sebagai beban.
Teori sosiologi di Barat bahkan sudah sampai pada titik “Apakah keluarga itu perlu?” “Cara melegalkan prostitusi dengan melegalkan institusi keluarga,” itu kata mereka. Mereka menganggap keluarga sebuah penjajahan perempuan. Disini kita tahu apa yang membuat influencer ini salah karena dia meng influence orang dengan keyakinan akan nilai-nilai Barat yang tidak sesuai dengan nilai Islam.
Sebenarnya, mau mba Gita memilih untuk tidak punya anak itu ga masalah untuk kita ya, karena toh itu adalah keinginan nya. Cuma yang salah disini adalah commentnya mba yang terlalu membanggakan childfree tersebut, padahal fansnya mba Gita itu commentnya konteksnya memuji.
Open minded sederhana adalah ketika bisa menerima pandangan orang lain yang berbeda. Dia menutup dirinya, dan bahwasanya cuma dia yang bener. Dia menggunakan argumennya dengan perasaan yang salah tadi seolah benar. Jangan mendakwahkan sesuatu yang tidak bisa diterima orang, open minded itu objektif terhadap sesuatu.
Tidak salah keluarga memutuskan tidak memiliki anak, dengan alasan yang syar'i, misal alasannya karena sekolah. Nah kalo misal dari perasaan yang salah problemnya jadi, mananya yang open minded? Open minded itu bisa membuka jendela-jendela yang lain tentang apa itu bahagia. Bukan hanya satu jendela, bahwa tidak punya anak bisa awet muda.
Apakah open minded itu semua pendapat kita harus diterima? merasa paling cerdas dan ga mikirin perasaan orang lain?
Komentar
Posting Komentar