Celotehanku 4
Perempuan
dan Pendidikan
Melihat secara langsung bagaimana perempuan zaman
sekarang masih minim tersentuh bangku pendidikan. Apalagi kebanyakan di desa
perempuan yang sekiranya sudah lulus SMP maupun SMA mereka terpaksa harus
menikah. Lalu bagaimana emansipasi perempan dalam bidang pendidikan? Perempuan
masih sama perannya dengan masa sebelum kemerdekaan. Wanita yang memegang
kendali dapur dan laki-laki yang bertugas bekerja. Saya banyak melihat di
lingkungan desa Saya, teman-teman seusia Saya yang sudah menikah dan memliki
anak. Yang sering menjadi pertanyaan saya yaitu kenapa di desa perempuan sangat
minim pendidikan. Apakah karena kemampuan ekonomi orang tua?, keinginan anaknya
untuk langsung bekerja?, atau anak yang ingin segera menikah saja? Apabila dilihat
dari sudut pandang ekonomi Orang tua
merasa tidak sanggup membiayai pendidikan anaknya, dalam pemikiran orang tua
pendidikan itu mahal. Lalu ketika pendidikan diartikan mahal oleh kebanyakan
orang siapa disini yang salah? Terkadang pemikiran orang tua yang pendek
tentang untuk apa perempan berpendidikan tinggi kalau ujung ujungnya tidak
bekerja hanya mengurus rumah tangga. Apakah memang seorang perempuan tidak pantas
mendapatkan pendidikan? Apakah pendidikan tidak penting bagi perempuan? Lalu apabila
dikaitkan dengan pernyataan bahwa perempuanlah yang melahirkan generasi penerus
bangsa, apabila perempuan tidak berpendidikan lalu apa yang terjadi bagi masa
depan bangsa nantinya?
Secara tidak langsung apakah Saya dapat mengatakan
terlahir menjadi seorang perempan adalah sebuah ketidakadilan? Ketika melihat
laki-laki bisa menempuh pendidikan tinggi dan berhasil dalam dunia kerja
sedangkan perempuan hanya didapur dan mengurus rumah tangga. Kemudian apa yang
akan terjadi? Perempuan semakin rendah bukan derajatnya? Apakah kesetaraan
gender tidak berlaku dalam bidang pendidikan? mungkin sekarang yang terjadi
sudah banyak perempuan yang berpendidikan tinggi dan berhasil dalam hidupnya.
Namun pernahkah berpikir itu hanya bisa kita lihat di kota dengan segala
kemajuan yang telah terjadi perempuan pun ikut maju. Bagaimana dengan kehidupan
di desa yang menurut Saya pendidikan bukanlah hal yang utama. Seperti yang
terjadi pada Ibu Saya, mungkin kejadian ini di masa lalu tapi masih relevan
untuk membandingkan dengan kehidupan sekarang. Ibu Saya termasuk perempuan yang
kurang berpendidikan beliau hanya lulusan SD, katanya perempuan tidak perlu berpendidikan
tinggi kala itu meskipun kakek saya memiliki
keuangan yang cukup untuk memberikan pendidikan untuk Ibu dan Pakde Saya.
Pakde Saya cukup beruntung bisa lulus SMP. Tapi bagaimana dengan nasib Ibu Saya,
beliau harus bekerja di usia yang bisa dibilang cukup muda. Di masa sekarang
teman Saya juga seperti itu, setelah lulus SMP kebanyakan langsung bekerja dan tidak
lama kemudian menikah.
Pendidikan di desa adalah nomor sekian yang
terpenting bekerja hidup bahagia apa adanya. Lalu apakah bisa dikatan sebuah
Negara akan maju bila pola pemikiran di desa menganggap bahwa pendidikan tidak
terlalu penting. Di desa tempat Saya tinggal yang menempuh pendidikan tinggi
bisa dihitung dengan jari. Sangat miris memang , sebenarnya pendidikan bisa didapatkan
bukan hanya di bangku sekolah. Semua orang terutama perempuan bisa mengakses
pendidikan lewat media apapun. Tapi ketika perempuan tidak mengenal teknologi,
pendidikan pun menjadi sulit bagi perempuan.
Generasi muda khususnya perempuan memiliki peran
penting untuk kemajuan bangsa. Pertama yang harus diubah adalah mental orang-orang
yang menganggap pendidikan tidak penting khususnya bagi perempuan. Harus ada
upaya dari kaum muda untuk melakukan perubahan. Perempuan harus memiliki
cita-cita yang tinggi dan sudah menjadi haknya untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih baik. Generasi hebat lahir dari rahim perempuan yang berpendidikan.
Seorang Ibu yang cerdas adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Lalu
apakah yang harus dilakukan untuk mencetak perempuan-perempuan yang
berpendidikan? Saya mempunyai mimpi mendirikan bimbingan belajar di daerah
Saya. Menurut Saya dari sanalah anak-anak akan terbuka pemikirannya dan akan
tumbuh sendiri keinginan mereka untuk memiliki cita-cita. Menanamkan keberanian
bermimpi adalah hal kecil yang bisa mengbah peradaban dunia.
Melakukan sosialisasi akan pentingnya pendidikan
dalam mewujudkan peranan penting perempuan dalam kehidupan juga sangat perlu
dilakukan. Dengan sosialisasi dan pelatihan bagi perempuan yang tidak bisa
melanjutkan pendidikan juga merupakan alternatif yang bisa dilakukan agar
perempuan juga bisa mandiri. Maksudnya mandiri disini perempuan tidak
sepenuhnya bergantung kepada laki-laki dalam urusan tertentu. Ketika perempuan
hidup sendiri pun ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi perempuan untuk berkontribusi di berbagai sektor dalam
pemerintahan.
Harusnya pendidikan perempuan juga diperhatikan,
banyak orang-orang cerdas di luar sana berasal dari kaum perempuan. Misalnya Khadijah,
Siti Aisyah, dan lainnya sebaginya. Mereka memiliki peran yang besar dalam
peradaban di dunia
Komentar
Posting Komentar