Tips meraih nikmatnya ilmu
Tips meraih nikmatnya ilmu
Bagaimana kiat agar kita mendapatkan kenikmatan ilmu agama?
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Ikhlas belajar, hanya mengharap ridho Allah
Imam zauji, kendala yang aku rasakan dalam menuntut ilmu lebih manis daripada madu, karena apa yang aku harapkan dari belajar tersebut mengharapkan ridho Allah, berusaha ikhlas.
Keikhlasan itu penting kalo kita ikhlas semua yang berat akan menjadi mudah. Dalam masyarakat banyak kita temui seorang ibu punya anak satu stress, anak anak jungkir balik, sangat aktif, tapi sebaliknya seorang ibu yang punya anak 11 malah bahagia. Ikhlas membuat semua tekanan menjadi bahagia. Harusnya logikanya kalo punya anak satu stress punya anak 11 jadi gila, tapi karena yang satu menganggap anak sebagai beban sedangkan yang satunya menganggap anak sebagai anugerah hal ini membuat seorang ibu menjadi bahagia.
Maka jagalah keikhlasan!
Bener ga niat kita nyari ilmu? apa kita hanya ingin menghabiskan waktu luang? ketemu temen? Kalau niat kita cari ilmu kita akan fokus akan serius.
Mencintai Allah dan Rasul Nya
Ada tiga hal yang jika seseorng memiliki ketiiganya ia akan merasakan kelezatan dan keindahan iman. Dan iman adalah buah dari ilmu.
Yang pertama Allah dan Rasul Nya lebih ia cintai daripada yang lain. Bicara kelezatan bicara cinta, kalau ingin menikmati proses harus senang dulu prosesnya, kalau membicarakan pihak yang kita cintai itu selalu seru dan ditunggu tunggu. Kalo bete ketika dengerin kajian berarti sama aja kamu ga cinta sama Allah dan Rasul.
"Kalau anda ingin tahu sedalam apa cinta anda pada Allah coba anda bercermin bagaimana anda menyikapi al Qur'an nur Karim"
Bagi para pecinta proses lebih indah daripada hasil. Pecinta Allah sejati menghargai proses, walaupun juz Amma lupa terus, ga hapal hapal, tapi nikmat karena cinta.
Kenikmatan ilmu itu bisa terasa bahkan sebelum datang ke majelis ilmu. Orang yang cinta sama Allah paling seru membicarakan tentang Allah begitupun cinta pada Rasulullah.
Konten ilmu nya harus benar
Imam Jauzi
Merasakan ilmu lebih manis daripada madu karena kontennya. Ketika banyak pihak menikmati kajian karena retorika atau cara menyampaikan. Ketika hari ini sangat konsen pada penyampaian, Imam Zauji sudah main di tempat yang lebih tinggi yaitu yang penting kontennya. Kalo kita udah cinta sama Allah kalo kontennya sudah tentang Allah bagaimanapun cara penyampaiannya kita akan suka.
Sungguh sungguh
Kita harus berusaha, mengejar, mungkin di awal awal belum manis tapi kita harus konsisten dalam mengejar. "Kebenaran atau ilmu pada awalnya berat tapi manis"
"Barangsiapa yang tidak bertahan dengan rasa sakitnya belajar maka dia tidak akan merasakan manisnya ilmu"
Ilmu itu aktivitas hati, pikiran dan jiwa. Kalau kita tidak fokus pada tiga hal ini kita tidak akan mendapatkan kelezatan ilmu.
Ilmu itu berusaha kita amalkan
"Ilmu itu salah satu kelezatan dunia dan kalau diniatkan untuk diamalkan dan diamalkan benar benar maka dia akan jadi kenikmatan dunia akhirat"
Jadi kita harus berusaha mengamalkan seperti para ulama, semampu kita melakukan amalan sunnah bahkan jika kita tidak bisa kontinyu maka minimal sekali diamalkan, InsyaAllah kita akan tercatat sebagai ahli ibadah tersebut.
Jazakillah khair
Komentar
Posting Komentar