Setidaknya aku membersamai mereka yang baik
Setidaknya aku membersamai mereka yang baik
Berulang kali aku harus mengalami kegagalan untuk bisa kuliah di PTN. Entahlah mungkin karena aku malas belajar atau memang ini bagian rencana Tuhan. Namun satu hal yang aku yakini, Allah tahu yang terbaik untuk hambanya. Dan dari rentetan kegagalan yang aku alami aku menemukan banyak hikmah yang menjadikan diriku seperti sekarang. Aku dulu bukan lah anak rohis, aku hanyalah anak biasa yang berambisi pada dunia. Urusan akhirat hanyalah saat mengaji dan di masjid saja. Dan kegagalan yang aku alami menjadi titik balik, dimana aku mulai mencari dan menemukan jati diriku sebagai seorang muslim.
Bukan namanya hidup kalau tidak ada ujian yang datang silih berganti. Allah kembali membuat ku bertanya tanya setelah kegagalan yang aku alami, Allah tempatkan aku di jurusan filsafat dengan lingkungan yang liberal dan sekuler. Setiap hari aku menangis dan tak terima atas segala hal yang telah aku dapati. “Ya Allah kenapa disini?”, ujarku setiap hari, seolah tak terima dengan kebaikan yang Allah beri, bukankah setiap hal yang Allah kasih untuk kita adalah baik? Dulu saat masa menunggu tes seleksi PTN untuk yang kedua kali, aku berniat dan berjanji akan “hijrah”. Setelah mendapatkan kuliah nanti, aku berharap mendapatkan lingkungan yang baik. Tetapi yang terjadi adalah Allah tempatkan aku dilingkungan yang jauh dari kata “Islami”. “Bagaimana mungkin aku bisa menjadi muslimah yang baik di tempat ini?” kamar asrama gedung C1 menjadi saksi air mata yang selalu mengalir setiap hari karena belum sepenuhnya menerima apa apa yang telah terjadi.
Namun dari situlah aku bertekad untuk belajar Islam lebih jauh lagi, dari situlah aku mengenal lembaga dakwah dan bergabung disana. Meskipun secara tidak langsung mendapatkan materi materi Islam tapi aku belajar banyak tentang kepribadian seorang muslim di lembaga dakwah. Dan aku merasa nyaman berada di lingkungan itu dari pada di lingkungan jurusanku sendiri. Aku bahkan pernah merasa berada di dunia yang berbeda ketika berada di lingkungan LD ataupun jurusan.
Pertemuanku dengan mereka yang baik di LD akhirnya juga mempertemukanku dengan mereka teman teman di Panti dekat rumahku. Mereka orang orang baik yang membuatku semangat menjadi muslim yang baik. Hingga aku juga ingin seperti mereka, belajar Islam, menghafal Quran dan punya cita cita tinggi menggapai surga. Allah kemudian mengantarkan sampai di asrama Quran. Disini aku bertemu teman teman dan kakak kakak yang baik. Aku belajar banyak disini, belajar Al Quran, hadits, tafsir, fiqih dan banyak hal lainnya. Mereka orang orang baik yang di asrama juga selalu membuatku bersemangat dalam kebaikan. Dan aku merasakan kehidupanku berubah, ternyata aku telah melangkah sejauh ini, banyak perubahan besar yang aku alami, dan banyak pelajaran hidup yang kudapati.
“Aku telah melewati segala sesuatu nya dengan baik”. Meskipun di tengah perjalanan yang telah aku lalui seringkali merasa bahwa diri ini gagal. Namun setelah memaknai semua hal yang terjadi ada banyak syukur atas setiap ujian yang aku alami, kemauan untuk berubah, dan banyak pelajaran yang yang aku terima. Hari ini aku bisa menata hati setenang air di lautan dalam, memandang masalah dengan teduh dan melihat dunia sewajarnya.
Ketika perjalanan hijrah begitu berat, setidaknya aku membersamai mereka yang baik. Ketika diri merasa malas bermajelis ilmu setidaknya aku membersamai mereka yang baik hingga diri ini tetap tergerak di jalan kebaikan. Bahkan ketika nanti timbangan amal lebih berat ke kiri, semoga ada teman teman saleh yang memanggil dan berdoa, “Ya Allah….dulu di dunia, dia temanku dalam lingkaran kebaikan. Maka mudahkanlah hisabnya.”
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (Al Maidah:35)
Beginilah cara romantis Allah menolongku. Mempertemukan aku dengan lingkungan yang dekat dengan Al Qur'an. Teman teman yang selalu mengingatkan dan menjaga agar terhindar dari dosa. Teman teman yang selalu mengajak berlomba dalam kebaikan. Berada dilingkungan mereka yang baik membuatku segera sadar dengan hal hal kecil yang menimbul dosa dan segera beristighfar sebanyak banyaknya.
Dari mereka aku belajar. Aku dulu memang seburuk itu. Aku pun sedang tertatih-tatih di jalan ini. Tapi aku bersyukur Allah sadarkan diri ini sebelum ajal tiba. Ketika ada sebersit keinginan untuk hijrah dan menjadi manusia lebih baik Allah bawa aku ke tempatku sekarang. Terima kasih orang orang baik.
Aku menyadari dalam perjalan hijrah ini, banyak rintangan yang akan selalu aku hadapi. Tapi aku yakin bersama mereka aku pasti bisa melewati. Dan ketika hati selalu berniat baik aku percaya hal hal baik akan datang silih berganti.
Depok, 12 Desember 2021
Komentar
Posting Komentar