Review Novel "Kami Bukan Jongos Berdasi"


Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Hay temen temen, pada kesempatan yang berbahagia ini aku akan sharing novel yang udah aku baca judulnya “ Kami Bukan Jongos Berdasi”. Novel ini lanjutan dari novel “Kami Bukan Sarjana Kertas” karya J.S Khaeran. Kalau dalam novel yang pertama bercerita tentang kehidupan di kampus novel yang kedua ini tentang kehidupan pasca kampus. Aku bakal sharing sedikit tentang kehidupan pasca kampus dalam novel “Kami Bukan Jongos Berdasi” .
Jadi temen temen kehidupan kuliah yang menurut kita udah berat ternyata kehidupan setelah lulus atau di dunia kerja itu lebih berat lagi. Aku tidak akan menceritakan kehidupan masing masing tokoh karena kalian pasti bosan membaca tulisan yang panjang hehehhe. Jadi aku bakal bikin poin poin apa aja yang dapat kita pelajari atau yang paling relevan di kehidupan kita. Yukk kita bahas….
  1. Kita akan dihadapakan pada situasi sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang kita harapkan
Dalam novel diceritakan tokoh yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, ada yang sudah mendapatkan pekerjaan tapi tidak sesuai dengan harapannya dan ada yang berusaha membangun bisnisnya. Yang menarik adalah kisah Sania, Sania ini memeliki minat pada dunia menyanyi namun dia harus melepaskan mimpinya itu demi pekerjaan yang membuatnya malah tidak nyaman. Sania dengan terpaksa bekerja di bank EEK  yak arena tuntutan hidup. Banyak persoalan hidup yang dihadapi Sania mulai dari di pecat, sulit mendapatkan pekerjaan baru, jualan di pasar, mendapat fitnah dari tempatnya bekerja hingga ia mengganggur lama. Namun pada akhirnya ia mendapatkan pekerjaan baru dan bisa menjadi karyawan yang professional serta ia mampu mewujudkan mimpinya dari tempat ia bekerja.
 Pada tokoh Randi pun begitu, ia dihadapkan berbagai tuntutan dalam pekerjaanya dan lingkungan tempat ia bekerja tidak mendukung dirinya. Berbagai persoalan pelik ditampilkan pada kedua tokoh tersebut namun dengan kondisi mereka yang sulit mereka bisa menemukan jati dirinya pada akhir cerita.
  1. Pertemanan dan eratnya persahabatan
Saat kita lulus kita akan ditunjukkan mana yang sebenarnya teman dan mana yang mengaku teman. Lingkungan pertemanan semakin mengerucut. Kita akan tahu siapa teman yang ketika kita merasa kesulitan ia datang dan membantu . Kita juga akan tahu teman teman yang hadir ketika mereka membutuhkan kita dan mau senangnya aja. Selain kita mengetahui siapa yang benar benar teman kita dalam novel tersebut juga diperlihatkan eratnya persahabatan mereka. Meskipun mereka telah lulus dan sibuk dengan urusan masing masing namun persahabatan mereka tetap terjaga. Dan masing masing tokoh memiliki kepedulian yang tinggi terhdapa teman teman mereka.
  1. Kegagalan yang bertubi tubi
Dalam usia ini kita pasti memiliki rasa keinginan tahu yang tinggi dan suka mencoba hal hal baru. Disinilah kesabaran kita diuji, seberapa kuat kita terus berusaha ditengah banyak nya kegagalan yang menerpa. Namun ada pesan yang disampaikan lewat kegagalan yang mungkin kita alami kedepannya yaitu jagan mudah menyerah dan jangan takut untuk mencoba hal baru lagi. Meskipun harus mengalami kegagalan lagi.
Pada novel ini diceritakan kehidupan Juwisa yang sering kali menghadapi banyak kegagalan. Juwisa tidak mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri. Usaha yang ia jalankan di desa juga mengalami kegagalan. Ia juga harus bekerja menjadi tukang bersih bersih namun berakhir dipecat. Ia akhirnya menjadi PNS namun memang nasibnya begitu malang ia menjadi lumpuh karena peristiwa kecelakaan. Dan berkat bantuan dari teman temannya ia mendapatkan beasiswa S2 di kampus UDIN.
  1. Cita cita tidak beriringan dengan kondisi finansial
Terkadang banyak hal yang ingin kita lakukan atau diwujudkan. Pada kisah ini yaitu Gala ia memiliki cita cita memiliki sekolah dan taman baca sendiri namun cita citanya harus terkendala oleh finansial.
  1. Kondisi ekonomi tidak menyulitkan kita untuk tetap memperjuangkan mimpi
Ini diluar kehidupan kampus tapi kita juga bisa belajar dari cerita tentang adiknya Arkho, meskipun ia dari keluarga yang ekonominya pas pas an. Ia berusaha bagaimana caranya agar tetap kuliah, ia kuliah sambil berjualan di kampusnya. Dari hasil jualannya ia bisa menambah uang saku dan membeli laptop sendiri.
Kemudian pada Juwisa, ia terlahir dari keluarga yang pas pasan. Dia juga berusaha membuka usaha dikampungnya untuk membiayai kursus dan kehidupannya di Jakarta. Ia adalah wanita yang gigih dan pekerja keras. Ia berusaha mewujudkan cita cita nya untuk berkuliah di luar negeri.
  1. Mengatur keuangan
Ketika kita sudah bekerja sangat penting untuk mengatur keuangan. Kita harus pandai pandai membuat prioritas kebutuhan. Bagaimana supaya gaji yang kita dapatkan dapat kita gunakan selama satu bulan kedepan, bisa ditabung dan disisihkan untuk orang tua. Pada novel ini jelas sekali ditunjukkan bagaimana Sania mengatur keuangan, dia sangat berantakan dalam mengatur keuangan. Ia terlalu memenuhi keinginan nya padahal hal tersebut bisa untuk ditunda.
  1. Jangan egois
Terlalu memikirkan diri sendiri adalah hal yang kurang baik. Ya dengan begitu kita mungkin bisa senang dan menikmati kehidupan, namun kita perlu ingat ada orang tua dan adik atau orang lain juga.
Aku melihat tokoh Arkho yang sangat asik dengan dunianya dan melupakan kebahagiaan Ibu dan adiknya. Terlihat pada keengganan nya segera lulus kuliah dan tidak jelas tujuan hidupnya. Ia tidak bisa merasakan perjuangan adiknya merawat ibunya di kampung. Dia sangat asik dengan hobinya. Tapi pada akhirnya adiknya membuat ia tersadar. Ia berusaha melanjutkan kuliahnya dan membuat Ibunya senang pun dengan adiknya.
Kita boleh menekuni hobi kita tapi tetap ingat orang orang disekitar kita. Kita jangan egois, kita harus memikirkan orang lain juga atas pilihan yang kita ambil.
Jelas ya temen temen urainnya, mungkin masih banyak lagi yang bisa temen temen dapatkan dari novel ini. Makanya kalian harus baca heheheh. Karena aku cuma mengambil beberapa dari sudut pandangku. Kalo menurut aku, emang bener banget yang di ceritain dalam novel. Dengan begitu kita bisa menyiapkan diri menghadapi dunia kerja yang begitu kejam.
Saran aku sih selama kuliah nyoba ngembangin hobi dan nyari bakat kamu. Coba kembangin lagi skill kamu, itu penting banget di dunia kerja. Menurut aku bukan sekedar ijazah yang kita pakai tapi “Apa yang kamu bisa? Apa kontribusi kamu?” Begitu teman teman. Dari novel itu juga, aku lihat ada beberapa tokoh yang bekerja tidak sesuai dengan jurusan mereka. Jadi penting banget ya skill di dalam dunia kerja itu. Semangat ya teman teman banyakin berdo’a dan selalu meluruskan niat kita untuk Allah SWT. Allah lah sebaik baik perencana, kita boleh berdoa ini itu tapi tetap Allah yang menetapkan apa yang terbaik buat kita. Dimanapun kamu sekarang percayalah kamu akan menjadi orang hebat versi diri kamu sendiri.
Tambahan ya dari aku
Berusahalah yang terbaik teman teman, ketika kita mempunyai harapan yang kita inginkan, maka kita harus bersungguh sungguh untuk mewujudkannya.
“Bagi orang orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik(surga) dan tambahnya” (Q.S Yunus:16)
“Dan barang siapa berusaha, maka sesungguhnya usahanya itu untuk dirinya sendiri” (Q.S Al Ankabut:6)
Setiap usaha yang dilihat bukan hanya perkara hasil namun proses yang telah kita lalui apapun hasilnya itu. “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan(kepadanya) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”( Q.S An Najm:39-41)
Semangat berproses teman teman, kita berdo’a bareng yaa semoga kehidupan kita sekarang dan yang akan datang selalu diberkahi Allah SWT. Sekian
Wassalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Komentar

Postingan Populer