Agama dan Sains
Agama dan Sains
Ustadz Akmal Sjafril
Berbicara mengenai agama dan sains banyak orang yang mendikotomi dua term tersebut. Kenapa hal ini bisa terjadi karena sekularisme telah membuat agama dan sains terpisah. Perlu diketahui bahwa sains bukan hanya ilmu alam saja melainkan ilmu sosial dan manusia juga masuk didalamnya.
Sekuler bukanlah orang ateis/tidak beriman. Beriman itu bertingkat selama di hati ada keyakinan tentang Tuhan tidak bisa dikatakan bahwa ia ateis. Sekularisme adalah cara pikir dualis, mecabangkan dua hal yang seharusnya tidak terpisah, atau pemikiran yang meniscayakan seperti dunia dan akhirat. Pada Qur'an surah Al Ikhlas dalam tafsirnya dikatakan bahwa Allah itu adalah satu satunya sumber, alam semesta ini harmoni tidak ada yang bentrok karena sains dan alam semesta adalah ciptaan Allah. Tidak ada ceritanya bentrok karena antara agama dan sains mereka selaras. Tapi kenapa ada yang tidak sejalan dengan agama, alasannya karena sekularisasi.
Apabila kita mengikuti hawa nafsu mereka, sudah kah kita punya ilmu? Ditangan mereka bukan sejatinya ilmu tetapi ilmu palsu. Ditangan kitalah ilmu yang sesungguhnya. Ada 3 tabiat dalam sekularisme yaitu penghilangan pesona illahi dari alam contohnya pikiran dualis. Alam semesta itu ciptaan Allah, orang sekuler melihat alam semesta tapi tidak melihat Allah. Orang jahiliyah juga begitu mereka percaya adanya Tuhan tapi tetap menyembah berhala dengan alasan berhala sebagi perantara ia dengan Tuhan. Iblis pun begitu, iblis tahu tentang Allah tetapi iblis selalu berusaha menyimpangkan manusia dari jalan yang lurus.
Manusia mulia atau engga?
Mengurusi manusia baik atau engga?
Manusia sering mengatakan bahwa politik itu kotor. Ini sangat tidak nyambung cara berpikirnya. "Jangan bawa bawa Allah di politik". Lah bukannya manusia diciptakan Allah. "Sudahlah alam semesta dipisahkan dari penciptanya, Kita ga boleh mengurus sesuai dari agama". Itulah yang seribg digaungkan para sekuler. Sukelerisme juga berupaya menghilangkan nilai nilai dan menganggap normal. Contoh LGBT atau homoseksual di zaman dulu sangat hina. Tetapi di zaman sekarang sah sah aja, dan menyalahartikan bahwa LGBT bentuk kebebasan dan kebanggaan atas kesenangan yang mereka buat sendiri.
Inti dari sekularisme yaitu:
1. Memisahkan alam semesta dengan penciptanya.
2. Manusia itu suci, tapi ngurusin manusia lain tiba tiba jadi kotor.
3. Nilai jadi tidak abadi. Dulu Mondrow artis paling seronok di Amerika, tapi sekarang akan dibilangi sopan.
Cara berpikir dualisme membuat manusia memisahkan urusan duniwi dan ukhrawi. Kenapa dunia dan akhirat dipisahkan? Di dikotomi? Kalo dizaman sekarang orang sekuler masih resah melihat orang berjilbab. Seperti mendikotimi diranah privat sholeh tapi di ranah sosial tidak. Sholih itu berbuat islah dimanapun dia berada. Contoh amal sholeh seperti saat melihat duri lalu dipinggirkan. Ranah privat dan publik boleh dikategorisasi tapi tidak dikotomi, seolah olah sholat saja yang lain tidak penting. "Yang penting baik". Sekarang masih banyak yang tahu dan bertanya "apakah orang kafir baik bisa masuk surga tidak? Kalau tidak berarti Allah tidak adil." Kafir tidak masuk surga kenapa karna dia baik cuma sama sesamanya bukan sama Allah. Apabila dianalogikan cerita Malin Kundang, ia baik pada semua orang tapi durhaka sama ibu. Akhirnya ia dikutuk menjadi batu.
Batas keimanan dan kekafiran hanya sebatas syahadat. Itu saja yang Allah minta. Keimanan yang membuat manusia masuk surga. Ranah profesional dan ranah pribadi. Di orang barat banyak terjadi orang mengajar/sebagai dosen filsafat dan moral tapi setelah mengajar ia mabuk mabuk. Sangat miris sekali memang orang mengatakan sesuatu yang tidak ia lakukan.
Menjadi pelajaran bagi kita bahwa apabila bertemu dengan orang fasik dan ia membawa berita besar maka Tabayyunlah. Dicek orang dan beritanya lagi, ababila orang sholeh kadang kadang tidaka perlu dicek. Jangan langsung terima logika ad hominem. Apabila bicara agama haruslah melihat dari reputasi orang dalam mengambil referensi agama. Ahli maksiat bicara agama sangat diragukan ilmunya. Berpikir itu harus komprehensif. Orang sekuler itu karna dia dualis. Setiap hal duniawi ada hubungannya dengan akhirat.
Problem ilmu
1. Sekularisme mencabut ilmu dari asalnya, ilmu itu untuk mendekatkan manusia dengan keimanan. Tujuan ilmu mencapai Al alim kalo tidak mencapai itu maka itu ilmu palsu. Karna ada ilmu yang tidak bermanfaat. Karna sekularisme, saat belajar fisika, belajar mengenai atom dll kita sama sekali tidak bergetar, tujuan asal tidak ketemu hingga makin berilmu tapi tidak beriman. Ilmu yang dimiliki tidak akan memberi solusi yang konferhensif.
2. Kehidupan tanpa agama
Contoh Korupsi kenapa karna gaji kurang emang masalah gaji. Banyak orang miskin tidak korupsi tetapi orang kaya malah korupsi.
Prostitusi 80 juta juga tidaka akan menyelesaikan masalah. Orang hanya berpikir parsial tidaka komprehensif
Sebenarnya bukan masalah ekonomi saja tapi jiwa juga bermasalah. Kata siapa apabila kepepet akan berbuat apa saja?
Ilmu yang sudah tersekuler tidak akan bisa memberi solusi yang komprehensif. Contoh lagi supaya HIV tidak menular doberi kondom gratis. Aktivis perempuan yang menggembor gemborkan padahal yang dirugikan justru perempuan. Kita lihat dulu, orang yang tidak berzina menularkan ke orang yang tidak salah. Kalo lihat statistik malah tidak menyalahkan orang yg berzina. Dimana logikanya? Bapak ngebawa HIV nularin ke istri, terus si Ibu hamil anaknya yang kena HIV. Anak yang ga bersalah malah kena batunya.
3. Menghasilkan ilmu palsu. Semua umat terganggu dengan sekuler. Sebagian tokoh di barat gaya hidup tidak sesuai. Contoh Rossoue, padahal dia tidak punya pasangan yang sah kemudian punya anak ia tidak mengakui anaknya tapi dia menulis buku tentang pendidikan anak. Ada kasus seorang yang mengaku parenting di Indonesia, ia ngajarin pacaran, mengatakan bahwa apabila siap atas konsekuensi pacaran ya silakan. Padahal dia belum punya anak, dia belum pernah menjadi orang tua. Salah satu dosen lengajar filsafat juga demikian, dia mempromosikan feminisme. Ia mengatakan bahwa membangun rumah tangga itu harus saling mengisi bukan patriarkis, rumah tangga itu diisi dengan diskusi tapi anehnya dia adalah Katolik (kurang tahu apa), dia tidak menikah tapi ngajarin rumah tangga. Hal ini terjadi di barat mengajarkan sesuatu tapi ga pernah dia kerjakan.
Contoh lagi Karl Marx dia bicara revolusi tapi dia malah tidak terlibat dalam revolusi. Namun, sekarang banyak sekali yang bangga ke kiri kirian. Kita belajar dari orang orang seperti ini tidak akan menemukan solusi makanya muncul intelektual palsu. Kalo di agama Islam kita tidak bisa belajar sholat pada orang yang tidak sholat, kita belajar sholat dari Nabi Muhammad yang kakinya bengkak bengkak karena sholat. Belajar puasa dari Rasulullah saat tidak ada makanan untuk sarapan beliau puasa, akan tetapi umatnya jarang yang melakukan demikian. Nabi bicara jihad beliau lah yang siap berjihad di baris depan. Itu yang membuat kita percaya sama Rasulullah karna semua kebaikan yang beliau katakan pernah beliau lakukan. Harusnya kita skeptis sama orang orang kaya karl Marx. Dan masih banyak kasus mengenai ilmu palsu.
Konsep ilmu dalam Islam
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,"Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 190
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 191
Harusnya belajar itu sambil inget Allah kalo tidak ingat ya tidak jadi Ulil Albab. Karna ini umat Islam belajar sains. Semua ini yang diciptakan Allah tidak ada yang sia sia. Allah maha suci dan kita takut pada neraka. Tidak cuma sholat tapi ada hal lainnya yang perlu kita pelajari. Dulu orang Islam pernah berjaya dalam bidang sains karena mecintai ilmu, hati semakin bergetar dan dekat dengan Allah.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia(3), Yang mengajar (manusia) dengan pena (4), Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5)." (QS. Al-Alaq: 1-5).
Bacalah dan Rabb kamu akan memberikan tambahan ilmu lagi. Kapan pun kamu baca maka Allah tambahkan ilmu lagi.
Kapan kejayaan sains Islam
Peradaban Islam pernah menginspirasi sains dunia. Dulu Spanyol di Cordoba pernah ada Universitas paling besar di Eropa orang banyak mengatakan apabila belum kuliah di Cordoba berarti belum kuliah sama sekali, begitu Spanyol dikuasi Kristen. Kristen terkenal dengan penyiksaannya.
Tokoh muslim lainnya adalah Ibnu Haytham, beliau menemukan fenomena ruang gelap. Beliau ahli optik. Itulah kejayaan Islam karena ilmu, pelajaran sains menambah keilmuan manusia.
Dalam rangka melepaskan dari sekularisasi ilmu. Al Attas, mengatakan bahwa sejarah dari perspektif itu tidak linear. Kejayaan Islam bukan pada masa masa keemasan bukan the golden age. Bukan berjaya kemudian jatuh dan jatuh terus. Islam itu lestari meskipun ada berbagai kemunduran. Diibaratkan seperti musim semi peradaban Islam, karna musim pasti berulang.
Orang orang sekuler mengatakan bahwa nilai nilai dipercaya zaman dulu perlu didiskusikan.(mereka percaya dengan teori evolusi, bahwa orang orang dulu itu bodoh kemudian sekarang jadi pintar)
Kalo Islam tidak seperti itu. Ini disebut disconcentration values.
Karna ilmu kita tersekulerisasi, maka nilai sekuler harus dibuang. Kita yang akidahnya tauhid dan cara berpikir juga tauhid pasti menmukan jawaban yang mantap.
Kunci penting belajar sains.
Sains bukan perkara IPA saja melainkan IPS, sastra dan agama. Kunci penting belajar sains adalah ilmu syariat dan non syariat. Ilmu syariat menuntum pada penghambaan yang benar. Maka mempelajari sains seharusnya menambah penghambaan. Kerusakan bumi karna manusia bukan Allah. Dunia telah di atur harmoni.
Sekian
Komentar
Posting Komentar